Saklar pengatur suhu dibagi menjadi mekanis dan elektronik.
Sakelar kontrol suhu elektronik umumnya menggunakan termistor (NTC) sebagai kepala sensor suhu. Nilai resistansi termistor berubah seiring perubahan suhu, dan sinyal termal diubah menjadi sinyal listrik. Perubahan ini melewati CPU, menghasilkan sinyal kontrol keluaran yang mendorong elemen kontrol untuk bertindak. Sakelar kontrol suhu mekanis menggunakan pelat bimetal atau media pemanas (seperti minyak tanah atau gliserin) dengan prinsip ekspansi dan kontraksi termal. Perubahan suhu diubah menjadi gaya mekanis, yang mendorong mekanisme kontrol sakelar kontrol suhu.
Sakelar suhu mekanis dibagi menjadi sakelar suhu bimetalik dan pengontrol suhu ekspansi cairan.
Sakelar suhu lembaran bimetalik biasanya memiliki nama-nama berikut:
Sakelar suhu, pengontrol suhu, sakelar suhu, pengontrol suhu tipe lompat, sakelar pelindung suhu, pelindung panas, pelindung motor dan termostat, dll.
Cklasifikasi
Menurut saklar kontrol suhu yang dipengaruhi oleh suhu dan arus, ia dibagi menjadi jenis proteksi suhu berlebih dan jenis proteksi suhu berlebih, pelindung motor biasanya merupakan jenis proteksi suhu berlebih dan arus berlebih.
Berdasarkan suhu operasi sakelar pengatur suhu dan selisih suhu balik (juga disebut selisih suhu atau amplitudo suhu), sakelar pengatur suhu dibagi menjadi tipe proteksi dan tipe suhu konstan. Selisih suhu sakelar pengatur suhu proteksi biasanya 15℃ hingga 45℃. Selisih suhu termostat biasanya dikontrol dalam rentang 10℃. Termostat dibagi menjadi termostat gerak lambat (selisih suhu dalam rentang 2℃) dan termostat gerak cepat (selisih suhu antara 2 dan 10℃).
Waktu posting: 13-Apr-2023