Material yang umum digunakan dalam pembuatan resistor NTC adalah oksida platina, nikel, kobalt, besi, dan silikon, yang dapat digunakan sebagai unsur murni atau sebagai keramik dan polimer. Termistor NTC dapat dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan proses produksinya.
Termistor Manik Magnetik
Termistor NTC ini terbuat dari timah paduan platinum yang disinter langsung ke dalam bodi keramik. Dibandingkan dengan sensor NTC disk dan chip, termistor ini umumnya memberikan waktu respons yang lebih cepat, stabilitas yang lebih baik, dan memungkinkan pengoperasian pada suhu yang lebih tinggi, tetapi lebih rentan. Termistor ini biasanya disegel dalam kaca untuk melindunginya dari kerusakan mekanis selama perakitan dan untuk meningkatkan stabilitas pengukurannya. Ukuran umumnya berkisar antara 0,075 hingga 5 mm.
Termistor NTC Kawat Berenamel
Termistor NTC kawat berlapis insulasi adalah termistor NTC kawat enamel seri MF25B. Termistor ini merupakan lapisan polimer insulasi kecil dan presisi tinggi yang terbuat dari chip dan kawat tembaga enamel, dilapisi resin epoksi, dan lembaran termistor NTC yang dapat dipertukarkan dengan timah tembaga berlapis timah polos. Diameter probe kecil dan mudah dipasang di ruang sempit. Suhu objek yang diukur (baterai lithium) dapat dideteksi dalam 3 detik. Kisaran suhu produk termistor NTC berlapis enamel adalah -30℃-120℃.
Termistor NTC Berlapis Kaca
Ini adalah sensor suhu NTC yang disegel dalam gelembung kaca kedap gas. Sensor ini dirancang untuk digunakan pada suhu di atas 150°C, atau pada instalasi papan sirkuit cetak yang harus kokoh. Enkapsulasi termistor dalam kaca meningkatkan stabilitas sensor dan melindunginya dari dampak lingkungan. Sensor ini dibuat dengan menyegel resistor NTC tipe manik magnetik ke dalam wadah kaca. Ukuran umumnya berkisar antara 0,4-10 mm.
Waktu posting: 29-Mar-2023