Apa saja jenis sensor ketinggian air?
Berikut adalah 7 jenis sensor level cairan untuk referensi Anda:
1. Sensor ketinggian air optik
Sensor optiknya berwujud solid-state. Sensor ini menggunakan LED inframerah dan fototransistor, dan ketika sensor berada di udara, keduanya terhubung secara optik. Ketika kepala sensor terendam dalam cairan, cahaya inframerah akan menghilang, menyebabkan keluaran berubah. Sensor ini dapat mendeteksi ada atau tidaknya hampir semua jenis cairan. Sensor ini tidak sensitif terhadap cahaya sekitar, tidak terpengaruh oleh busa ketika berada di udara, dan tidak terpengaruh oleh gelembung-gelembung kecil ketika berada di dalam cairan. Hal ini menjadikannya berguna dalam situasi di mana perubahan keadaan harus dicatat dengan cepat dan andal, dan dalam situasi di mana sensor dapat beroperasi dengan andal dalam jangka waktu lama tanpa perawatan.
Keunggulan: pengukuran tanpa kontak, akurasi tinggi, dan respons cepat.
Kekurangan: Jangan digunakan dibawah sinar matahari langsung, uap air akan mempengaruhi keakuratan pengukuran.
2. Sensor level cairan kapasitansi
Sakelar level kapasitansi menggunakan 2 elektroda konduktif (biasanya terbuat dari logam) dalam rangkaian, dan jarak di antara keduanya sangat pendek. Ketika elektroda terendam dalam cairan, rangkaian akan lengkap.
Keunggulan: dapat digunakan untuk menentukan naik atau turunnya cairan dalam wadah. Dengan menyamakan tinggi elektroda dan wadah, kapasitansi antar elektroda dapat diukur. Tidak ada kapasitansi berarti tidak ada cairan. Kapasitansi penuh menunjukkan wadah penuh. Nilai terukur "kosong" dan "penuh" harus dicatat, kemudian meteran yang telah dikalibrasi 0% dan 100% digunakan untuk menampilkan level cairan.
Kekurangan: Korosi pada elektroda akan mengubah kapasitansi elektroda, dan perlu dibersihkan atau dikalibrasi ulang.
3. Sensor level garpu tala
Pengukur level garpu tala adalah alat pengalih level titik cair yang dirancang berdasarkan prinsip garpu tala. Prinsip kerja sakelar ini adalah menghasilkan getaran melalui resonansi kristal piezoelektrik.
Setiap benda memiliki frekuensi resonansinya sendiri. Frekuensi resonansi benda berkaitan dengan ukuran, massa, bentuk, gaya, dan sebagainya. Contoh umum frekuensi resonansi benda adalah: gelas kaca yang sama dalam satu baris. Saat diisi dengan air dengan ketinggian berbeda, Anda dapat memainkan musik instrumental dengan mengetuk.
Keuntungan: Benar-benar tidak terpengaruh oleh aliran, gelembung, jenis cairan, dll., dan tidak memerlukan kalibrasi.
Kekurangan: Tidak dapat digunakan pada media kental.
4. Sensor level cairan diafragma
Sakelar level diafragma atau pneumatik mengandalkan tekanan udara untuk mendorong diafragma, yang kemudian terhubung dengan sakelar mikro di dalam badan utama perangkat. Saat level cairan meningkat, tekanan internal dalam tabung deteksi akan meningkat hingga sakelar mikro aktif. Saat level cairan turun, tekanan udara juga turun, dan sakelar pun terbuka.
Kelebihan: Tidak memerlukan daya dalam tangki, dapat digunakan dengan banyak jenis cairan, dan sakelar tidak akan bersentuhan dengan cairan.
Kekurangan: Karena merupakan alat mekanis, maka perlu pemeliharaan dari waktu ke waktu.
5.Sensor ketinggian air mengapung
Sakelar pelampung adalah sensor level asli. Sensor ini merupakan peralatan mekanis. Pelampung berongga terhubung ke lengan. Saat pelampung naik dan turun di dalam cairan, lengan akan terdorong ke atas dan ke bawah. Lengan ini dapat dihubungkan ke sakelar magnetik atau mekanis untuk menentukan on/off, atau dapat dihubungkan ke pengukur level yang berubah dari penuh menjadi kosong ketika level cairan turun.
Penggunaan sakelar pelampung untuk pompa merupakan metode yang ekonomis dan efektif untuk mengukur level air di lubang pemompaan di ruang bawah tanah.
Keuntungan: Saklar pelampung dapat mengukur semua jenis cairan dan dapat dirancang untuk beroperasi tanpa catu daya apa pun.
Kekurangan: Sakelar ini lebih besar daripada jenis sakelar lainnya, dan karena bersifat mekanis, sakelar ini harus digunakan lebih sering daripada sakelar level lainnya.
6. Sensor level cairan ultrasonik
Pengukur level ultrasonik adalah pengukur level digital yang dikendalikan oleh mikroprosesor. Dalam pengukuran, pulsa ultrasonik dipancarkan oleh sensor (transduser). Gelombang suara dipantulkan oleh permukaan cairan dan diterima oleh sensor yang sama. Gelombang suara diubah menjadi sinyal listrik oleh kristal piezoelektrik. Waktu antara transmisi dan penerimaan gelombang suara digunakan untuk menghitung jarak ke permukaan cairan.
Prinsip kerja sensor ketinggian air ultrasonik adalah transduser ultrasonik (probe) mengirimkan gelombang suara pulsa frekuensi tinggi ketika mengenai permukaan permukaan yang diukur (material), dipantulkan, dan pantulan gema diterima oleh transduser dan diubah menjadi sinyal listrik. Waktu rambat gelombang suara sebanding dengan jarak dari gelombang suara ke permukaan objek. Hubungan antara jarak transmisi gelombang suara S, kecepatan suara C, dan waktu transmisi suara T dapat dinyatakan dengan rumus: S=C×T/2.
Keuntungan: pengukuran non-kontak, media yang diukur hampir tidak terbatas, dan dapat digunakan secara luas untuk mengukur ketinggian berbagai cairan dan bahan padat.
Kekurangan: Keakuratan pengukuran sangat dipengaruhi oleh suhu dan debu lingkungan saat itu.
7. Pengukur level radar
Level cairan radar adalah alat ukur level cairan yang didasarkan pada prinsip perjalanan waktu. Gelombang radar bergerak dengan kecepatan cahaya, dan waktu tempuhnya dapat diubah menjadi sinyal level oleh komponen elektronik. Probe mengirimkan pulsa frekuensi tinggi yang bergerak dengan kecepatan cahaya di ruang angkasa, dan ketika pulsa tersebut bertemu dengan permukaan material, pulsa tersebut dipantulkan dan diterima oleh penerima di dalam meter, dan sinyal jarak diubah menjadi sinyal level.
Keunggulan: jangkauan aplikasi luas, tidak terpengaruh suhu, debu, uap, dll.
Kekurangan: Mudah menimbulkan gema interferensi, sehingga mempengaruhi keakuratan pengukuran.
Waktu posting: 21-Jun-2024